Penyakit Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit
genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan untuk pembekuan
darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan
sulitnya darah untuk membeku secara normal. Apabila penyakit ini tidak
ditanggulangi dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada
persendian hingga cacat dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan.
Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat dan kelainan sendi
yang nyeri dan menahun
Hemofilia termasuk penyakit yang tidak
populer dan tidak mudah didiagnosis. Karena itulah para penderita hemofilia
diharapkan mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia dan selalu membawa
keterangan medis dirinya. Hal ini terkait dengan penanganan medis, jika
penderita hemofilia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit atau
mengalami kecelakaan. Yang paling penting, penderita hemofilia tidak boleh
mendapat suntikan kedalam otot karena bisa menimbulkan luka atau pendarahan,
Hemofilia memiliki dua tipe, yakni tipe A dan B. Hemofilia A terjadi akibat
kekurangan faktor antihemofilia atau faktor VIII. Sedangkan hemofilia B muncul
karena kekurangan faktor IX.
Penyakit ini diturunkan orang tua
kepada seorang anak melalui kromosom X yang tidak muncul. Saat wanita membawa
gen hemofilia, mereka tidak terkena penyakit itu. Jika ayah menderita hemofilia
tetapi sang ibu tidak punya gen itu, maka anak laki-laki mereka tidak akan
menderita hemofilia, tetapi anak perempuan akan memiliki gen itu. Jika seorang
ibu adalah pembawa dan sang ayah tidak, maka anak laki-laki akan berisiko
terkena hemofilia sebesar 50 persen, dan anak perempuan berpeluang jadi pembawa
gen sebesar 50 persen
Gejala dan
Pengobatan Hemofilia
Gejala yang mudah dikenali adalah bila
terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit permukaan tubuh, maka darah akan
terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku. Bila luka
terjadi di bawah kulit karena terbentur, maka akan timbul memar/ lebam kebiruan
disertai rasa nyeri yang hebat pada bagian tersebut. Perdarahan yang
berulang-ulang pada persendian akan menyebabkan kerusakan pada sendi sehingga
pergerakan jadi terbatas (kaku), selain itu terjadi pula kelemahan pada otot di
sekitar sendi tersebut.
Gejala akut yang dialami penderita
Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak,
muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis,
penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan
parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar
sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya.
Hemofilia dapat membahayakan jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada
bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
* Apabila terjadi benturan pada tubuh akan mengakibatkan
kebiru-biruan (pendarahan dibawah kulit)
* Apabila terjadi pendarahan di kulit luar maka pendarahan tidak
dapat berhenti.
* Pendarahan dalam kulit sering terjadi pada persendian seperti
siku tangan, lutut kaki sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.
Bagi mereka yang memiliki
gejala-gejala tersebut, disarankan segera melakukan tes darah untuk mendapat
kepastian penyakit dan pengobatannya. Pemberian transfusi rutin berupa
kriopresipitat-AHF atau Recombinant Factor VIII untuk penderita Hemofilia A dan
plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Terapi lainnya adalah pemberian
obat melalui injeksi. Baik obat maupun transfusi harus diberikan pada penderita
secara rutin setiap 7-10 hari. Tanpa pengobatan yang baik, hanya sedikit
penderita yang mampu bertahan hingga usia dewasa. Karena itulah kebanyakan
penderita hemofilia meninggal dunia pada usia dini.
Bila terjadi pendarahan/ luka pada
penderita Hemofilia pengobatan definitif yang bisa dilakukan adalah dengan
metode RICE, singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
- Rest. Penderita harus senantiasa beristirahat, jangan banyak
melakukan kegiatan yang sifatnya kontak fisik.
- Ice. Jika terjadi luka segera perdarahan itu dibekukan dengan
mengkompresnya dengan es.
- Compression. Dalam hal ini, luka itu juga harus dibebat atau
dibalut dengan perban.
- Elevation. Berbaring dan meninggikan luka tersebut lebih tinggi
dari posisi jantung.
Ada dua cara pengobatan Hemofilia,
Pertama, terapi on demand yaitu terapi saat terjadi perdarahan menggunakan
infus produk untuk menggantikan faktor pembekuan. Sedangkan yang kedua
profilaksis adalah infus faktor ke delapan secara rutin untuk mempertahankan
kadar minimum faktor VIII/IX dengan kadar konsentrasi untuk mencegah sebagian
besar perdarahan
Perawatan bagi penderita Hemofilia
Penderita hemofilia juga harus rajin
melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk
pemeriksaan gigi dan gusi, dilakukan minimal 6 bulan sekali, karena kalau
giginya bermasalah misal harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
Selain itu penderita Hemofilia sedapat mungkin menghindari penggunaan aspirin
karena dapat meningkatkan perdarahan dan jangan sembarang mengonsumsi
obat-obatan. Untuk pelaksanaan operasi ringan hingga berat bagi penderita
hemofila harus melalui konsultasi dokter.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang
sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan
berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki
(terutama pada kasus hemofilia berat). Olahraga secara teratur untuk menjaga
otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik
dapat mengurangi jumlah masa perdarahan.
Apa Itu Hemofilia ?
Hemofilia berasal dari bahasa
Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan
philia yang berarti cinta atau kasih sayang.
Hemofilia adalah suatu penyakit
yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak
tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita
hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan
darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain
yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan
darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan
mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit
mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita
telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti
lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia
dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang
vital seperti perdarahan pada otak.
Hemofilia
A dan B
Hemofilia terbagi atas dua jenis,
yaitu :
-Hemofilia A; yang
dikenal juga dengan nama :
-Hemofilia Klasik;
karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor
pembekuan pada darah.
-Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan
faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
-Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama :
-Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya
pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada
-Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan
faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses
pembekuan darah.
Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?
Gangguan itu dapat terjadi karena
jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir
tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal
a. Ketika
mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran
tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh
darah mengerut/ mengecil.
c. Keping
darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d.
Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin)
yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembulu
a. Ketika mengalami perdarahan berarti
terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh
tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh
darah mengerut/ mengecil.
c. Keping
darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d.
Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup
luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar
pembuluh.
Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?
Hemofilia A atau B adalah suatu
penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di
antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara
50.000 orang.
Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia ?
Hemofilia tidak mengenal ras,
perbedaan warna kulit atau suku bangsa.
Hemofilia paling banyak di derita
hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya
adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat (carrier). Dan ini
sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia)
Sebagai penyakit yang di
turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada
kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.
Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di
golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
Klasifikasi Kadar Faktor VII dan Faktor IX di
dalam darah
Berat Kurang dari 1% dari jumlah normalnya
Sedang 1% - 5% dari jumlah normalnya
Ringan 5% - 30% dari jumlah normalnya
Penderita hemofilia parah/berat
yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah
normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam
sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih
jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang
terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang
berlebihan.
Penderita hemofilia ringan lebih
jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam
situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius.
Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat
mengalami menstruasi.
0 komentar:
Posting Komentar